Selamat berbahagia kakakku...
Walau tak lahir dari ibu dan ayah yang sama tapi kita sudah seperti saudara. Berbagi cerita, mimpi atau sedih dan pasti ada gesekan walau kecil...
Semoga menjadi keluarga yang barakah dunia akhirat aamiin.
Kak, bolehkah saya berbagi, tentang kisah cinta, kisah cinta pendahulu kita. Mmm dia nenek aku. Nenek lebih muda sangaaaad muda ketika menikah dengan kakek. Ini cerita nenek sendiri. Gak da cinta di hati nenek. Usia sangat belia. Kalau sekarang mungkin seusia anak SD. Mereka kekal, hanya maut yang misahin. Bukan atas dasar cinta tapi atas dasar menghormati dan menghargai satu sama lain. Nenekku pernah diajak jalan dari smg-salatiga. Bayangin... Jaman perang sih tapi apa klo jaman sekarang sang perempuan tdk rewel "panas hujan sakit kaki" hehe. Cinta itu di bangun, perempuan kalau sudah dikasih perhatian selalu pasti luluh juga. Ketulusan yang bermain di dalamnya.
Mendapatkan itu mudah tapi mempertahankan yang sulit. Apa jatuh cinta tiap hari dengan orang yang sama itu mudah? Sulit dan sangat sulit tapi harus dilakukan ketika kita telah memilih teman hidup kita.
Dia yang menyeimbangkan hidupmu, yang kamu sebut suami dan ayah anak-anakmu kelak. Dia yang tak sempurna tapi berusaha hadir dengan sesuatu yang sempurna. Dia yang kelak memikul semua tawamu sedihmu. Cinta seperti apa yang akan kamu berikan? Cinta karena Allah. Cinta karena dia yang menjadi ujung perjalananmu. Dia lelaki yang kamu sebut suami yang menjadi sahabatmu hingga menutup mata. Aamiin
Kak, maka berbahagialah kamu, dia adalah penyeimbang. Bersyukurlah kamu temukan dia. Kelak jika dunia tak lagi mampu percaya padamu maka dia adalah orang yang sangat percaya padamu.
Selamat berbahagia, kak.
Doakan aku juga menemukan penyeimbangku.
0 comments:
Posting Komentar