Selasa, 14 Februari 2017

"Jodoh yang Telah Usai"



Sore....
Disini sudah sore, bosse
Jadi aneh panggil bosse. Gimana kalau aku panggil Om Em saja. Disini sudah sore jelang pukul 17:00 waktu bagian Lumajang. Baru sempat tulis surat, eh tentunya disana tidak ada siang dan malam, ya.

Om Em,
Aku niubi nih di jagat #30harimenulissuratcinta, anak baru yang nagih event ini. Tahu event ini 2015 sih kayaknya tapi baru ikut 2016. Dan terimakasih sudah mengantar suratku dan menjadikannya favorit hingga pengunjung blog-ku naik. Hehe ikut pertama kali dan 4 surat ter post di etalase blog pos cinta. Aaaiihh senengnyaaahh, seneng lagi dapat balasan surat dan dia sekarang udah halal. Hehe

Kaget waktu buka akun poscinta dan ada kabar duka, aaiihh semua senyap, lampu kantor pos mati, sepeda mulai usang, kantor pos tutup, debu dan sawang alias jaring laba-laba menghias. Aaaahhh #30harimenulissuratcinta akan berakhir, batinku. Tapi lewat jadwal ternyata masih ada yang membuka kantor pos, mereka mengganti lampu yang lebih terang, cat tembok lagi, sepeda mulai di lap, dan bel khas mereka berdering, Kring ! Kring !. Tak lagi ada jaring laba-laba, debu sudah terpulas lap. Tukang pos sudah berkumpul, berbaju rapi, ganteng dan cantik. Mereka memiliki semangatmu, semangat mengemban tugas, bahwa surat cinta yang berserak wajib mereka antar ke puannya. Mereka tak ingin usahamu, ide-idemu dan segala pemikiran serta karyamu tergolek mati.

Om Em,
Awal dulu jadi bosse pos cinta seperti apa?? Banyak kang pos yang nakal, ya?? Hehe... mungkin inilah jalannya, idemu karyamu dikenang dengan cara berbeda. Jodoh dengan tukang pos dan kantor pos cinta telah usai, tak singkat, sangat lama, buktinya semua orang bisa mengenangmu.  Kata dosenku dulu semua itu kayak jodoh, pekerjaan, sahabat, sekolah, kampus, bukan hanya teman hidup. Ada benernya, hehe.

Terimakasih Om Em, bosse PosCinta telah menginspirasi kami, memiliki semangat berkarya demi kata yang tak bisa disampaikan lewat ucap hanya lewat gores tinta. Bahwa Tuhan lebih tahu apa yang terbaik, karena jodoh, hidup dan mati juga rizki telah terpatri. Terimakasih terimakasih semua kru di depan layar dan belakang layar yang juga menginspirasi dan berkolaborasi dengan bosse. Terimakasih menghadirkan #30harimenulissuratcinta. Event yang selalu di tunggu para penulis belia dan penulis amatir bahkan mungkin penulis profesional. Akan selalu kami rindu #30harimenulissuratcinta semoga panjang cerita dengan tagar tersebut. Walau tahun ini alpa dan terganti dengan tagar luar biasa #PosCintaTribu7e.

Selamat sore semua
Terimakasih



#poscintatribu7e

Senin, 13 Februari 2017

"Tukang Pos Cinta, Kring-Kring!"

Sore, Mba Pos....
Aaaiiihh tahun ini aku dapat tukang pos cewek yang absurb... #halah #maaf #ngumpetbalikselimut.
Pertama kali tahu kalau dapat tukang pos yang "anak baru" langsung deh say hai, dan Alhamdulillah Mba Pos bales...
Naaahh kaaann, akhirnya lihat tweetnya dan cari tahu IG-nya. Walah bikin keki, ngakak gulung-gulung. Karena cewek jadi aku panggil Mba Pos ya, kalau Kang Pos kan cowok.

Mba Pos...
Apa semua tukang pos di dunia ini superhero? Yang mampu membuat dunia berubah. Ada yang pemuja rahasia setelah kamu antar suratnya jadi nyata dan punya kisah baru tentang cinta. Atau yang hanya pemuja lewat tulisan kini malah menjadi mimpi buruk karena surat cintanya ditolak. Semua bisa terjadi, kan?
Pernahkah Mba Pos baca surat cinta yang membuat mata leleh meneteskan airmata? Yang hingga berhari-hari diingat. Surat yang mana??
Pernahkah juga membaca surat yang isinya lelucon hingga berairmata saking lucunya, atau yang membuat duka karena berisi kebencian yang sangat teramat??
Semua surat berharga bukan?


Mba Pos...
Pernah gak ketinggalan sepeda di kantor pos? Atau pulang terakhir karena surat-surat menumpuk dan mata lelah membaca setiap goresan. Aaahh rasanya aku tahu jawabannya, ya seringlah nongkrong jadi penghuni terakhir di kantor pos. Apa Bossee di kantor pos sangat dingin? Lucu? Romantis? Cool? Jaim? Apa dia boss yang baik?? Aaahh kalau tidak, beri saja dia sepotong coklat atau amplop merah muda isi surat cinta yang absurb. Hehe...

Mba Pos...
Terimakasih telah mengantar surat-suratku, belum ada yang alpa, semua terkirim, walau belum mendapat balasan. Mmm ada dink yang terbalas, rahasia tapi. Mba Pos, jangan sering lembur nanti ditemenin 👻 . Jaga kesehatan Mba Pos, masih ada sehari lagi untukmu bekerja berkeliling, membunyikan bel sepeda Kring-kring!. Mba Pos, siapa tahu ketemu jodoh dengan pengirim surat yang kece. Yang berkirim surat untukmu dengan bahasa roman seperti Romeo kepada Juliet.

Mba Pos...
Sekali lagi terimakasih, semoga selalu ada tukang pos- tukang pos kece yang jadi superhero kita semua, yang rela hujan-hujan, panas-panas antar surat. Yang rela berjibaku dengan peluh dan tak jarang omelan kejam pengirim surat karena salah alamat. Terimakasih Mba Pos Ririn, salam hangat untuk semua teman di Kantor Pos dan juga Bosse yang ngganteng #halahem. Terimakasih sepenuh hati.

Sore, Mba Pos
Tukang Pos Cinta, Kring-kring!





#poscintatribu7e

Minggu, 12 Februari 2017

"Kepada Kamu Pengamen Kece"

Hai,
Kenalkan aku pengagum rahasiamu, pemilik suara merdu...

Melihatmu beberapa kali di sebuah bus Bojonegoro-Surabaya atau Surabaya-Semarang adalah kesan yang entahlah... ada kagum tersembunyi.
Kalau lagi mudik biasanya kita bertemu, walau hanya sekejap di antara Pasar Babat-Jembatan Babat atau dari Jembatan Babat-Tuban.
Pertama dengar malah ngobrolin sama orang sebelah, "suaranya bagus, ya? Kalau aku kasih uang ya lihat-lihat suaranya," kata orang yang duduk di sampingku. Aku hanya tersenyum, melihatmu saja, ingin menikmati sendiri.

Aku suka setiap hari jumat ketika aku mudik, berharap ada kamu menyumbangkan suara merdu dan lagu cinta. Tak ragu kurogoh saku walau hanya sekeping koin bernilai kecil.

Di suatu malam ketika pulang dari mudik, lama aku menunggu bus Babat-Bojonegoro, tak kusangka bertemu kamu. Aaahh sudah larut, aku yang kemalaman, tak biasanya. Lalu ada kamu datang saat jalanan mulai sepi dan peminat bus tak lagi ada. Kamu berdiri mendekat lalu mematikan rokok.

"Sendirian, mbak?" Suaranya meluncur sama ketika bersenandung ďi bus.
"Iya," aku jawab sambil melting plus salting.
"Sebentar lagi busnya datang, tenang," kamu tenang memegang gitar.

Lalu mulailah bercerita kalau kamu sedang perjalanan pulang, cerita kamu yang bukan makhluk Jawa Timur tapi perantauan Medan. Berkisah kalau kamu ngamen ketika waktu luang di mulai setiap Jumat malam sampai Minggu Malam. Karena buatmu ngamen hanya hobi nyanyi, sedangkan keseharianmu di Kantor Imigrasi.

Owh pantas saja kalau hari aktif tidak ada kamu, ternyata. Aku kagum dalam hati, wow...

Kisahmu yang merantau dan cari uang sendiri, dan kisahmu yang selalu di hafal penumpang padahal kamu tidak hafal. Yaaaa iyalah bagaimana kamu hafal, keluar masuk bus dengan banyak penumpang berbeda. Yang hafal jelas si penumpang penikmat suaramu.

"Heh, jangan, kotor," suaramu memotong perbincangan kita. Ada orang yang kurang waras mengambil rokok sisa yang masih menyala di jalanan. Dari trotoar kamu memberi rokok sebatang pun dengan api sekalian lewat korekmu. Kamu tak sungkan tak segan tak jijik. 

Itu biasa katamu, anak jalanan sudah biasa harus menghormati yang ada di jalanan. Maka kita akan dihormati. Kamu lanjut berkisah tentang alasanmu mengamen dan untuk apa uang itu. Lalu bagaimana kamu berpenampilan bukan khas pengamen. Kamu bilang walau mengamen di bus tapi harus rapi, wangi, dan gak lusuh, biar orang tahu karena itu bentuk menghormati diri sendiri, jadi orang lain yang melihat pasti akan menghormati kita. Intinya kamu bilang kita harus menghormati setiap orang dari diri kita sendiri.

Aaahh rasanya bertukar cerita denganmu itu ingin berlama-lama. Berharap bus yang datang semakin terlambat dari jadwalnya. Aaahh sayang bus itu datang cepat, tepat sesuai jadwal yang kamu bilang di awal. 
Kita harus sudahi, dan kalimat penutupnya "itu busnya, hati-hati, ya"
Aaaiiissshhhh... aku meleleh. Tidak salah kagum sama kamu, walau hanya pengamen tapi punya banyak kisah dan banyak memberiku pelajaran.
Terimakasih untuk malam itu, walau tak sempat berjabat tangan dan bertukar nama tapi senang bisa bertukar cerita.

Nanti kalau bertemu lagi jangan lupa kita pernah berbagi cerita dan kisah. Jangan pula bilang "haaahh mosok sudah nikah? Masih kayak anak kecil," hehe...

Tetap berbagi suara merdumu ya, eh ikut saja ajang idol-idol pencari bakat, siapa tahu sukses, kita gak pernah tahu kan jalan hidup seseorang, buktinya selain ngamen kamu juga kerja di imigrasi. Kan kece untuk kelas pengamen.

Ini saja, surat dariku, pengagum rahasiamu si pengamen kece. Semoga kita bersua di lain waktu. Akan aku ingat, kalau kita harus menghormati orang jalanan karena mereka ada di jalanan kadang bukan karena ingin mereka.

Selamat sore, ini hari minggu pasti kamu sedang ngamen di bus Surabaya-Bojonegoro, selamat beraktifitas.


#poscintatribu7e

Sabtu, 11 Februari 2017

"Ibuk Mertua"

Assalamualaikum, Ibuk...

Sore ini sedang apa, Ibuk? Masih mengurus semua kelengkapan pensiun Ayah? Pasti Ibu lelah, maaf tak bisa menemani.

Dua minggu lalu, pelukan itu ku ingat, mata nanarmu ku lihat, airmatamu ku seka, genggaman tanganmu hangat dan kuat.
Kehilangan penopang hidup, teman berbagi. Aku tak bisa menghiburmu, dengan cara apapun tak bisa membuat keadaan sama. Suami Ibuk, Ayah suamiku, Ayah mertuaku, pergi dengan cara tak terduga. Ibuk kuat, bahkan tanpa anak-anak menghadapi ujian itu. 
Di sebuah ruang putih yang penuh bau darah, Ibuk kuat, menemani Ayah hingga mata tertutup. Ayah tak sendiri, Ibuk pun tak sendiri. Kalian bersama dalam rangkaian garwo, sigaring nyowo.

Kami datang pagi itu, disambut adzan subuh dan pelukan yang membaur dengan airmata. Maaf kami tergopoh, menangis tak percaya, membisu tak bisa berkata...
Satu hari dua hari Ibuk masih bercerita, masih sambil berbinar lalu meluncur istighfar panjang, menyeka airmata.
Semua menguatkan, Ibuk memang kuat, lihat saja, lelakiku, tak ada tangis walau mata tak terpejam 24jam. Bahkan aku dilarangnya menangis, aaahh dia kuat, Buk. Hasil didikanmu.

Lelakiku akan menjagamu, pun adik-adik akan menjagamu. Kami ada di garis depan. Cinta menguatkan.

Masih kuingat tahun lalu aku gores tentang Ibuk yang masih dalam angan, lalu di tengah tahun Ibuk dan Ayah juga lelaki FAJ(R) ku datang. Dirimu menjadi nyata. Kita telah berbagi cerita, berbagi kerudung dan bahkan daster, walau di badanku jadi lebih besar. Tak apalah. Kita juga telah berbagi resep, dan bercerita tentang tanaman. Ibuk juga tak lupa berkisah tentang anak lelaki yang kini jadi kekasih halalku. Aku belum mengenalnya bahkan setelah 5 bulan ini. Tapi aku bercerita hal-hal lucu tentangnya dan Ibuk meng-iyakan.

Kuatlah Ibuk, demi kami, anak-anakmu. Maka kami pun akan kuat. Ayah sudah di surga in syaa Allah. Maafkan kami yang tak selalu 24 jam ada untukmu. Tapi doa kami menyertaimu, Buk.

Seka airmata dan peluhmu akan kami tampung sebagai pengingat bila kami masih memiliki doamu dan kami bersyukur.

Ibuk, ini surat cintaku yang nyata untukmu tak lagi angan. Maafkan kami anak-anakmu tak selalu hadir, maaf juga mungkin diri ini bukan menantu yang baik, tapi setiap hari belajar lebih baik, in syaa Allah.

Terimakasih Ibuk, membesarkan lelakiku dan kuatlah karena Ayah pasti mendoakanmu di surga dan doa untuk semua pula.
Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa
Wassalamualaikum, Ibuk
Kecup manis, salim tangan


#poscintatribu7e 

Jumat, 10 Februari 2017

"Sahabat, Teman Hidup Terbaik"

Hei, Mr.FAJ(R)
Aku tersenyum menyapamu lewat surat ini...
Masih ingatkah kamu satu tahun lalu, ada surat yang aku tulis untukmu. Di ajang yang sama di bulan Februari 2016. Ketika itu masih ada luka pun tak lupa ada suka. Eiya terimakasih pula membalas surat-suratku.

Kini tak lagi ada jarak, walau Tuhan ciptakan jarak bukan suatu kebetulan. Terimakasih untuk tidak pergi, terimakasih mengucap janji dengan saksi pasukan langit di hari 10 bulan ke 9. Mungkin itu karena doamu di awal faj(r), yang merayu Tuhan hingga luluh semua seisi bumi, tentu yang mengenal kita (hehe).

Hei, Mr.FAJ(R)
Maaf atas semua kurangku, apalah aku yang masih sedikit egois dan kekanakan. Setiap aku terluka selalu ada pelukmu, tangisku membuncah di sana. Dan di setiap langkahku ada genggammu menguatkan. Aku bukan sosok sempurna tapi terimakasih menjadi penggenapku. Aku yang masih selalu ingin berlari dan bersenang-senang dan kamu yang bijak selalu ingin mewujudkan.

Kamu, suamiku, teman hidup, garwo, imam...
Setiap kurangmu pun aku simpan dan menjadikan itu ajang untukku beramal, ini jihadku. Semoga setiap kurangku pun adalah amal penyempurna pahalamu. Untuk semua inginku yang telah kamu wujudkan, segelas chatime, sekotak martabak manis, se cup es krim, sekotak pizza dengan lombok hijau besar (paprika menurutmu lombok ijo besar) 😂😅, bahkan sarapan pagi telor ceplok yang pada akhirnya setengah matang. Setiap ide masakanmu yang aneh yang bahkan akal dan perut susah mencerna. Terimakasih jadi suami yang membuatku tersenyum, tapi terkadang buat aku menangis juga walau pada akhirnya kamu pula yang seka airmata itu. Terimakasih jadi penggenap shaf ku dan merapal mantra yang sama ke langit.

Yang pernah aku baca,
Pernikahan bukan saja mewujudkan impian-impian besar, juga tentang menjalani hal-hal kecil dalam keseharian
Semoga kita selalu bisa berbagi, hal kecil dan hal besar, suka dan duka, jangan letih untuk selalu mencintaiku. Dengan perjuangan yang telah kita lewati maka ini adalah kado terindah Tuhan, membuat aku dan kamu menjadi kita, membuat hujan lalu menghadirkan pelangi dalam hidup kita.

Terimakasih Mr. FAJ(R)
Suamiku, teman hidupku, kekasih halalku, sahabat yang jadi teman hidup terbaik...
Bismillah, masih ada ribuan langkah yang harus kita jalani, ribuan hari yang harus kita isi dengan kisah kita.
Semoga kamu penggenap surgaku dan begitupun aku menjadi penggenap surgamu.

Man jadda wa jodoh, barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berjodoh

Cukup Denganmu Cinta
Semua kita lewati dengan doa dan senyum, semoga Tuhan memberi apa yang kita pinta, dengan rayuan mantra istimewa dari hati kita.
Selamat tanggal 10 cinta, hari ini walau aku sakit perut tapi tak lelah kamu seka peluhku, pun cium peluk doaku ada untukmu.



#poscintatribu7e
#suratuntukkekasihhalal
#selamattanggal10
#lindaagungstory
#youaremydestiny
#10092016
#selamat5bulan
#10022017



Kamis, 09 Februari 2017

"Lelaki Pagi yang Butuh Pelukan"



Aku tarik nafas panjang dulu, sob
Mataku masih sayu, lelah saat aku tulis surat ini untukmu, kamu pun tahu apa sebabnya, ya.. ayah mertuaku meninggal minggu lalu.

Pagi itu tanganku bergetar, saat aku baca di salah satu pesan. Isi pesan itu tentangmu, aaahh .. aku maunya tak percaya dan berdoanya itu lelaki yang lain. Rasanya banyak pertanyaan, kenapa? Kok bisa? Seriuskah? Mungkinkah?

Aku menunggu kabar, tak ada apapun, di media sosialmu dan semua hal masih sepi tak ada berita. Aku sedikit berharap kabar itu tak nyata.

Kuingat tahun lalu, kamu ada ketika tangisku membuncah karena cinta karena kehilangan. Di awal tahun lalu kamu datang menghiburku dan memberi pelangi. Bahu dan punggungmu ada untukku. Lalu bahagiamu berlanjut, kamu memilihnya, kekasih hatimu yang tahu segala kurangmu namun dia tak pergi, yang tahu segala lebihmu namun tetap diam, tersimpan bangga dalam hati. Tak kusempatkan datang namun kami teman barumu genk rumah biroe selalu berdoa untuk bahagiamu, selalu ingin dengar cerita walau hanya sekelumit. Tentangnya yang sedang berjuang demi kehidupan lain di tubuhnya. Dan masa-masa penantian pun hampir berujung. Aku mengingatnya sekelumit, dalam hati "semogalah bukan mas yoga yang kami kenal".

Jelang senja, ada komen di sebuah media sosial, aahh itu kamu, tentangmu, kutanyakan dengan penuh keberanian. Ya Rabb... itu nyata...

Kepada sahabat rumah biroe aku tulis:

"innalillahi wa innaillaihi rojiun, telah berpulang mba dyan istri dari mas yoga, semoga amal ibadah beliau diterima dan mendapat tempat terbaik, yang ditinggal diberikan kekuatan dan ketabahan, aamiin"

Kami terkejut, tak menyangka, bertemu baru sekali, tak mengenal, hanya mengenal  sosoknya lewat cerita-ceritamu.
Aku paham sedihmu, perihmu, lukamu tapi aku tahu masih ada senyum sedikit karena kamu pasti tahu, dia telah bahagia bersama si adek di surga, aamiin.

Awal tahun ini giliranmu berduka, aku tahu tangismu ada, mungkin membuncah atau mungkin kamu pendam untuk mencoba tegar. Kehilangan dua cinta dalam satu pagi yang teduh. Pagimu kali itu mungkin tak bermentari, bahkan burung mungkin enggan bersenandung.

Walau tak bersamamu, kami genk rumah biroe memelukmu, memberi bahu dan punggung kami. Menangislah jika ingin dan bisa membuatmu lega. Jika tidak cukuplah genggam tangan kami atau peluk kecil kami.

Sampaikan doa panjang untuknya, kekasih hatimu yang membawa serta malaikat kecil kalian. Karena malam yang kamu rasa akan terasa lebih panjang dari malam sebelum ini. Pagimu akan kembali bersinar walau tak pernah sama, tersenyumlah lagi nanti, hadapi semua. Malaikat langit memelukmu karena Allah tahu kamu bisa dan kamu kuat. Allah akan mengganti dengan jauh yang lebih baik. Aamiin.

Maka lepaskanlah, relakañ, ikhlaskan, lelaki pagi jika kamu butuh pelukan maka merapatlah, kami sahabatmu ada untukmu. Berbanggalah kekasih hatimu telah berjuang di jalan Allah. 

Lelaki pagi, Mas Yoga, maka dengan ini kami mengucap turut berduka atas luka kehilanganmu, kehilangan kekasih hati dan malaikat kecil kalian.

Salam hangat dari kami... sahabatmu genk rumah biroe


Teruntuk Mas Yoga yang telah kehilangan istri dan calon baby, 8 febr 2017

#poscintatribu7e

Rabu, 08 Februari 2017

"Cinta Masa Kecilku"




Hei, kamu...
Masih ingat tentangku??
Mmm.. mungkin yang kamu ingat, aku adalah gadis kecil yang sedikit pendiam, tapi kadang bisa bawel. Dan kamu pasti ingat, aku adalah gadis kecil dengan rambut kuncir kuda yang panjang.

Hei, kamu...
Dulu surat pertama meluncur waktu masih ada kelas, saling lempar kertas secuil berbalas surat. Apa ya dulu yang kita bicarakan? Aku lupa...
Aku tak bisa sembunyikan rasaku, mataku berbinar, tubuhku kaku, tapi aku semangat di dekatmu. Semangat untuk jadi pintar, sepertimu, anak pintar di kelas yang selalu masuk 5 besar. Aku... aaahhh hanya selalu masuk 10 besar. Tapi bukankah aku berhasil, ada kamu, ada senyummu dan yyyaaayyy lihaaaattt... nilaiku bagus, masuk 3 besar bahkan 2 besar. Wait... apa itu kekuatan cinta?? Eciiieeehhh... 

Hei, kamu...
Tahukah kamu walau kita tak lagi satu kelas di masa akhir sekolah tapi aku selalu suka parkir sepeda di depan kelasmu. Jadi kalau pulang selalu ada alasan buat bisa senyum sama kamu dan berbincang walau satu, dua patah kata. Walau tak lagi ada cinta tapi aku yakin kita menyimpan kisah kita hingga kita dewasa.

Hei, kamu...
Cinta masa kecilku, masa putih biru di usia belasan tahun. Cinta yang berawal dari ingin tahuku karena kamu punya cinta mati dengan anak cantik nan anggun di kelas seberang. Aaahh,, aku hanya awal pendengar kisahmu, dan berjuta kisah matematika kita yang selalu dapat nilai jungkir balik. Hahahaaa... Walau masa putih abu-abu kita tak satu atap tapi entah mengapa di masa menjadi mahasiswa kita berada di satu atap. Kisah kita tak pernah benar-benar berakhir. Kita adalah sahabat yang terlupa oleh cita.

Hei, kamu...
Cinta masa kecilku, jika kini kamu baca surat ini, maka aku telah punya kekasih hati nan halal, aku tahu kau pun punya kekasih halal jauh lebih dulu. 
Kamu yang telah menjadi pelangi di masa putih biruku. Yang telah membuatku belajar apa sebenarnya arti pilihan sahabat atau cinta.

Hei, kamu...
Si manis dengan lagu terlalu manis dari slank, aku mengingatmu hingga kini. Karena cinta pertama jauh tertanam di hati. Terimakasih dulu dan sekarang, memberiku semangat untuk lebih baik, untuk berada di 3 besar selalu. Terimakasih Mr.English ku, karena kamu pelajaran Bahasa Inggris jadi menarik. Terimakasih pula di masa menjadi mahasiswa memberiku pelajaran kalau manusia selalu berhijrah untuk menjadi lebih baik.

Hei, kamu...
Cinta masa kecilku.... 
Yang kini jadi teman mejikuhibiniu....



#PosCintaTribu7e
#day1
#30harimenulissuratcinta #2017