hmm.. mo cerita apa jadi bingung...
ada banyak kisah..kurangkai jadi satu cerita saja...
Aku mengenalnya tertunduk karena kami adalah dua asing yang baru bertemu, kisah kami dimulai ketika ada jabat hangat di pagi 29 November 2011 ketika itu.
Aku hanya mampu tertawa ringan sepagian itu, aku tahu mereka baru dan aku tak ingin lagi mengenalnya hari itu. Dan ternyata ada jabat erat tangan itu, ringan, tak berkarakter kuat. Namanya penuh selaksa makna, punya arti baik atau bahkan terbaik.
Beberapa waktu berjalan tiba-tiba diantara kami ada kisah, kisah yang akan membuat kami semakin tak peduli pada dunia atau karena kita peduli justru itu semakin jauuuuuhhh. Entahlah, ketika detik aku menuliskannya, kami masih baik-baik saja, walau pada akhirnya aku ingin memilih menghindar. Entahlah, ada rasa takut, rasa sangat membingungkan dalam diri yang memang harus dihindari. Karena aku yakin ketika hati tak bisa menahan semua akan luruh, sang waktu gak akan bisa bantu. Cinta sekalipun ia sembunyi, ia akan mencari jalannya... dan aku tak pernah ingin merasa jatuh pada satu lubang yaitu cinta... saat ini tentunya.
hari itu, ketika ada kata penuh makna bertanya sudahkah sholat?? dan kata jangan telat makan, hmm seperti ada yang menari di atas kepala. Tak kulihat sesuatu tapi yakin, dia tak punya pesona khas anak yang berani bermain dengan kata, setidaknya saat itu.
Dan ada banyak kata mengalir dari situ.
Ketika tak kupercaya dirimu tapi aku tahu sejak pertama kamu adalah seseorang yang tepat janji, aku sadar, tapi jadilah baik ketika tak lagi ada yg percaya kamu kawan.
Jadilah sama ketika kamu pertama menginjakkan kakimu di Rumah abu-abu ini.
dan ketika kini, aku mulai mengenalmu, katakanlah apa saja, karena kita adalah kawan yang saling mengingatkan. Maka buatlah aku cemburu jika itu yg kamu mau...hehe..
peluk dia dan lihatlah aku, genggam tangannya dan lihatlah aku, tanyakan apa keinginan kami para perempuan ketika memilih hidup bersama seseorang...
Biarkan aku merelakan punggungmu menjauh ketika kita tak lagi sejalan...dan kubiarkan engkau melangkah sendiri...
Jumat, 06 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar