Kamis, 09 Februari 2017

"Lelaki Pagi yang Butuh Pelukan"



Aku tarik nafas panjang dulu, sob
Mataku masih sayu, lelah saat aku tulis surat ini untukmu, kamu pun tahu apa sebabnya, ya.. ayah mertuaku meninggal minggu lalu.

Pagi itu tanganku bergetar, saat aku baca di salah satu pesan. Isi pesan itu tentangmu, aaahh .. aku maunya tak percaya dan berdoanya itu lelaki yang lain. Rasanya banyak pertanyaan, kenapa? Kok bisa? Seriuskah? Mungkinkah?

Aku menunggu kabar, tak ada apapun, di media sosialmu dan semua hal masih sepi tak ada berita. Aku sedikit berharap kabar itu tak nyata.

Kuingat tahun lalu, kamu ada ketika tangisku membuncah karena cinta karena kehilangan. Di awal tahun lalu kamu datang menghiburku dan memberi pelangi. Bahu dan punggungmu ada untukku. Lalu bahagiamu berlanjut, kamu memilihnya, kekasih hatimu yang tahu segala kurangmu namun dia tak pergi, yang tahu segala lebihmu namun tetap diam, tersimpan bangga dalam hati. Tak kusempatkan datang namun kami teman barumu genk rumah biroe selalu berdoa untuk bahagiamu, selalu ingin dengar cerita walau hanya sekelumit. Tentangnya yang sedang berjuang demi kehidupan lain di tubuhnya. Dan masa-masa penantian pun hampir berujung. Aku mengingatnya sekelumit, dalam hati "semogalah bukan mas yoga yang kami kenal".

Jelang senja, ada komen di sebuah media sosial, aahh itu kamu, tentangmu, kutanyakan dengan penuh keberanian. Ya Rabb... itu nyata...

Kepada sahabat rumah biroe aku tulis:

"innalillahi wa innaillaihi rojiun, telah berpulang mba dyan istri dari mas yoga, semoga amal ibadah beliau diterima dan mendapat tempat terbaik, yang ditinggal diberikan kekuatan dan ketabahan, aamiin"

Kami terkejut, tak menyangka, bertemu baru sekali, tak mengenal, hanya mengenal  sosoknya lewat cerita-ceritamu.
Aku paham sedihmu, perihmu, lukamu tapi aku tahu masih ada senyum sedikit karena kamu pasti tahu, dia telah bahagia bersama si adek di surga, aamiin.

Awal tahun ini giliranmu berduka, aku tahu tangismu ada, mungkin membuncah atau mungkin kamu pendam untuk mencoba tegar. Kehilangan dua cinta dalam satu pagi yang teduh. Pagimu kali itu mungkin tak bermentari, bahkan burung mungkin enggan bersenandung.

Walau tak bersamamu, kami genk rumah biroe memelukmu, memberi bahu dan punggung kami. Menangislah jika ingin dan bisa membuatmu lega. Jika tidak cukuplah genggam tangan kami atau peluk kecil kami.

Sampaikan doa panjang untuknya, kekasih hatimu yang membawa serta malaikat kecil kalian. Karena malam yang kamu rasa akan terasa lebih panjang dari malam sebelum ini. Pagimu akan kembali bersinar walau tak pernah sama, tersenyumlah lagi nanti, hadapi semua. Malaikat langit memelukmu karena Allah tahu kamu bisa dan kamu kuat. Allah akan mengganti dengan jauh yang lebih baik. Aamiin.

Maka lepaskanlah, relakañ, ikhlaskan, lelaki pagi jika kamu butuh pelukan maka merapatlah, kami sahabatmu ada untukmu. Berbanggalah kekasih hatimu telah berjuang di jalan Allah. 

Lelaki pagi, Mas Yoga, maka dengan ini kami mengucap turut berduka atas luka kehilanganmu, kehilangan kekasih hati dan malaikat kecil kalian.

Salam hangat dari kami... sahabatmu genk rumah biroe


Teruntuk Mas Yoga yang telah kehilangan istri dan calon baby, 8 febr 2017

#poscintatribu7e

0 comments:

Posting Komentar