Kamis, 04 Februari 2016

>> Salah Paham

Pas siang ini lagi denger lagunya D-Masiv – Salah Paham

Kamu lelaki yang bernama Agung,
Kapan kita kenalan? Ya masih ku ingat pertama kita kenal ketika usia kita masih sangat belia, duduk di bangku SD dan kita berkenalan di TPA. Usia kita memang berbeda, kamu yang lebih tua beberapa tahun.
Apa kabar kamu?

Masih ingat aku? Dek nda gadis cilik yang dulu suka main dan bercanda bersamamu. Hingga pada suatu ketika aku menjodohkanmu dengan kawan mainku. Tapi kamu marah, ya kamu marah. Mungkin karena kamu tidak suka atau kamu merasa malu, atau kata kawan yang lain karena kamu suka sama aku. Waaahh, aku rasa tidak, kita berkawan baik walaupun baru saja kenal ketika itu. Dan kamu mulai berteman dengan dia lelaki yang jadi primadona di TPA. Aaihh kita masih anak-anak dan sudah mengenal suka-sukaan? Ajaran siapa? Hihi. Hanya lucu-lucuan tapi sepertinya kamu tidak terima. Aku minta maaf dan kamu angkuh.

Hei Mas Agung, dimana kamu sekarang? Sudahkah ada seseorang di sampingmu? Maafkan atas semua tingkahku, sikapku, ucapku ketika itu. Kamu tahu, aku sudah berusaha minta maaf bersama teman-teman. Ya dulu sebelum aku pindah dari kota bahari itu, aku sudah berusaha datang ke rumahmu dan ke rumah Mas primadona. Tapi mungkin gak hanya butuh permintaan maaf tapi kamu ingin menghukumku. Kamu masih angkuh keluar rumah, mengucap salam perpisahan. Ya aku pindah mengikuti tugas orangtuaku. Aahh masa anak-anak kan hanya main-main. Toh pada akhirnya kita semua bersahabat, belajar bersama di TPA besar itu.

Tahukah kamu, sekarang aku mengenal sosok nama yang sama, jelas itu bukan kamu, aku sudah merasa sakit karena sosoknya. Mungkin ini balasan. Aaahh tapi dia juga baik sama sepertimu ^_^
Kalau aku datang ke kota itu lagi, tersenyumlah, beri aku tanda bahwa kamu udah maafin aku. Dulu aku hanya bercanda, canda khas anak kecil. Eh tapi serius temenku suka sama kamu, bukan suka gimana, tapi kagum sama kalian para kakak kelas kami yang pintar-pintar. Maaf Mas, kuharap ini hanya salah paham. Maaf ya.
 
Kalau kamu baca surat ini, aku benar-benar minta maaf. Terimakasih menjadi kakak yang baik selama kita belajar bersama di TPA itu.

0 comments:

Posting Komentar