Jumat, 26 Februari 2016

>> Kamu Si Teman Hidupku Kelak

Kamu, iya kamu, siapapun kamu kelak kamu pasti telah lebih dulu menjabat tangan ayahku di depan ribuan pasukan langit dan di depan penghulu (so pasti), merapal mantra, perjanjian berat yang tertuang dalam Al Quran Karim.

Kamu, nanti, pertama kali pasti kaget dengan kelakuanku, iya, kelakuan yang mungkin seperti anak kecil. Aku yang suka ekspresif dengan semua perasaan yang aku rasa, heboh sendiri sekalipun susah, sedih, galau, kecewa.

Aku, seorang yang gelian, jadi mungkin ketika kamu menyentuhku untuk sekedar menyapa atau bertanya, aku sudah merasa "Iiihh". Kamu pasti akan menggodaku seperti teman-teman yang menggodaku untuk sekedar memegang tanganku.
Aku suka makan es krim kalau sedih, kamu bolehlah kelak membelikanku es krim tapi jangan buat aku sedih, jangan buat aku menangis. Aku mau es krim dari kamu sebagai hadiah kalau kita sedang beromantis ria. Duduklah bersamaku kita nikmati lelehan es krim bersama, kita nyatakan pada dunia, kita bahagia, bukan sedang sedih.
Kamu, kamu juga harus tahu aku itu suka bicara, tapi kalau sudah nempel bantal langsunglah tidur, pelor kata orang mah gitu. Maka nanti sebelum kita beranjak ke dunia mimpi, aku mau kita berbagi cerita, cerita yang telah kita lewati selama sehari di luar rumah atau saat kita tak bersama. Kita bicarakan mimpi dan harapan kita pula. Hiburlah aku ketika dunia tak lagi berpihak padaku, dan pujilah aku ketika aku menunjukkan sedikit mimpi yang terwujud nyata, maka kulakukan pula itu padamu.

Kamu si teman hidupku kelak, apa kamu tahu? aku punya sakit maagh, punya sakit radang tenggorokan, dan aku juga punya virus tipes yang mengendap hingga sewaktu-waktu bisa kambuh. Maka masihkah kamu mau selalu menjagaku, selalu mengingatkan agar tak jajan sembarangan. Ingatkan aku pula untuk selalu olahraga dan tidak terlalu lelah fisik dan fikirku. Maka akan kujaga pula kamu, seperti Ibumu menjagamu, begitupun aku.
Aku suka film romantis, kalau kamu suka action aku tetap menemani, kita berbagi saja, kadang waktu, kita bisa duduk manis menikmati cerita-cerita roman picisan atau di waktu lain kita bisa tegang dan berteriak bersama ketika nonton action atau fantasy. Tapi berjanjilah jangan mengajak nonton film horor, karena aku penakut, atau bisa saja kita nonton film horor tapi sembunyikan aku di balik punggungmu atau peluk aku saja.
Aku juga paling takut menyeberang jalan ketika ada tikungan atau simpang jalan, maka gandeng saja tanganku, jadilah pandu, bersikaplah sedikit angkuh karena itu adalah bahasa bahwa kamu ingin melindungiku.
Aku suka fotografi, dan aku tahu pasti kamu akan sesekali bilang "coba foto aku" maka akan aku katakan "kamu adalah object tak terjamah oleh lensa kameraku, tapi kamu adalah object terindah di lensa mataku,".

Kamu, teman hidupku kelak, aku akan katakan kepadamu bahwa aku bukan tempat singgah atau pelabuhan bila tak hendak menjadikanku satu-satunya tujuan (rumah) bagimu. Maka doaku "Ya Rabb, beri aku cinta yang pada cinta tersebut selalu ada cintaMU di dalamnya".

Untuk kamu si teman hidupku kelak

#30harimenulissuratcinta


1 comments:

Anonim mengatakan...

ya saling menjaga saja - Inshaa Allah

Posting Komentar