Senin, 29 Februari 2016

>> 1 dari 1000 Pasukan Bumi itu adalah Ayahku

Ayah,
Banyak kalimat, puisi, sajak, novel, atau bahkan curahan hati, dan surat-surat di #30harimenulisuratcinta ini tercipta untuk Ibu. Kenapa sosok Ayah kadang terlupakan atau dia di nomor sekiankan? padahal jasanya kepada keluarganya juga sangatlah besar.

Ayah,
Yang aku kenal dari sosokmu adalah kamu pejuang, pejuang bagi Ibu, aku dan adik. Dari pagi hingga petang kamu selalu memikul senjata, aku ingat ketika ada alarm apel dadakan di batalyon. Semua pasukan wajib hadir, berlarian, lengkap atau tidak seragamnya itu urusan nanti. yang terpenting harus apel. Jaman masih muram, tak seberapalah gajimu untuk membeli kendaraan, maka kau relakan berjalan bersama kawan lain. Tahun berikutnya bolehlah hasil penyisihan gaji kamu relakan buat membeli sepeda besar dan sepeda kecilku.

Ayah,
Kau melihatku riang dengan sepeda baruku, dan kamu pula ke batalyon tak lagi dengan berjalan kaki. Kisah mana pula yang tak romantis ketika kamu membelikan kami TV baru.

Ayah,
Kisah mana yang tak lebih romantis, ketika kau bertugas di pedalaman daerah konflik. Tak ada telepon dan yang ada hanya surat menyurat. Seromantis itukah kau bersama Ibu saling memberi kabar lewat surat. Terkadang pula saling bertukar foto, hanya bisa mengirim doa-doa panjang agar kau kembali tidak hanya baju saja, tapi kami bisa melihat senyummu.

Ayah,
Mungkin Ibu merindukan memasakkan makanan kesukaanmu ketika kalian berjauhan. Karena yang kami tahu kau makan dengan ransum dan terkadang dapat makanan dari warga. Tak jarang banyak pula yang sakit, malaria, karena di luar Jawa banyak penyakit itu. Akupun rindu, rindu ketika kamu mendongeng ketika aku hendak tidur, atau aku menikmati kopi satu cangkir bersamamu dan kita nonton tv bersama hingga larut. Itu yang dulu selalu aku rindukan ketika aku jauh, bahkan kini setelah aku beranjak dewasa.

Janjiku kelak, aku ingin lelaki di sampingku yang sama sepertimu, tidak menggantikanmu tetapi menjadi lelaki yang ke-3 yang aku cintai setelah Ayah dan adik.  Aku akan mencari dia, pendamping yang aku semogakan pun kau semogakan. Lelaki sepertimu yang mampu berdiri di garis depan bersama ribuan pasukan langit pembela negara. Ya, satu diantara seribu itu adalah kamu, Ayah. Dan aku anakmu, bangga.

Ketjup dan peluk jauh untukmu, Ayah.

#30harimenulissuratcinta
#hari30

Minggu, 28 Februari 2016

>> Kang Pos.. kring kring pos

Salam kenal kakak yang suka Kopi dan suka rindu .. Mungkin.. Karena keduanya sama-sama membuat candu.
Sudah terusirkah dari kalijodo, kak? Hehe.. Kalau tak dari kalijodo mungkin kita berjodoh hehe karena kakak nganterin surat-suratku.

Serius deh ya, terimakasih untuk 30 harinya plus besok, telah mengantar semua suratku walau tak penuh 30 surat karena kesibukan. Dan terimakasih sudah bersabar dan berbaik hati saat aku curhati kalau tak berkirim surat, karena jatuh cinta tak bisa dipaksa. Dan bersabar hati ketika akunku salah ketik dan tak ter-mention.

Dulu waktu kecil hobi bersurat dengan kawan dan dengan ayah yang memang tinggal jauh. Senang kalau ada tukang pos bawa motor warna orange cetar di depan rumah dan membunyikan klakson. Kini jaman sudah berganti dengan istilah high tech. Suratpun bisa lewat e-mail atau direct message. Senang bisa gabung 30 hari menulis surat cinta tahun ini, bisa ter-mention itu suatu yang "wow" sama ketika kedatangan kang pos yang bunyikan klakson motornya depan rumah.

Terimakasih atas semua surat yang tersampaikan (plus 1 surat esok hari). Kang pos kring kring... Tahun depan jumpa lagi dan semoga kalijodo akan menjadi asri (lhhaah).

Kang pos, bila kopi dan rindu candu maka semua tulisanku juga candu... Semoga event ini akan menjadi batu buat rajin menulis alias konsistensi.
Ketjup, peyuk, hug kenceng kang pos... Terimakasih atas waktu dan semua tweetmu yang bikin aku kecanduan.

Teruntuk @anakkopi
Di 30 hari menulis surat cinta

Sabtu, 27 Februari 2016

>> Sederhana Saja

Sederhana saja, apa yang aku ingat ketika ada kata "ibu" ??
Dia malaikat tanpa sayap, doanya tak pernah putus, sekalipun kita belum buat dia bahagia.

Ibu, sosok yang bisa jadi apa saja, dokter, tukang masak, tukang pijet, penata gaya, designer, penata rambut, ibu juga seorang guru, yang tiap malam mengajari Mengerjakan PR dan dengan senang hati mengerjakan PR ketrampilan.

Ibu, Tuhan mungkin lupa menciptakan sayap untukmu, tapi aku tahu kenapa Tuhan melupakan tentang sayap itu, agar kita bisa memelukmu. Ayah, aku dan juga adik, kita bisa memelukmu dan kamu tidak terbang pergi kemana-mana.

Ibu, sederhana saja, citaku kelak membuat senyuman di bibirmu, dan buncah debar bahagia di dadamu. Doaku agar Tuhan mau memberimu sehat dan senyum tiada henti.

Mom checkings the door, perhaps there"s the prince looking for her doughter..
Yups maybe ibu akan melakukannya... Sederhana saja, doanya agar aku putrinya mendapat pangeran yang mampu menopang kepala putrinya ini dan membagi semua sedih dan isi kepala. Mampu menjadi sepertinya, manusia yang tak pernah tahu kalau ada sayap di punggungnya, dan malaikat bumi utusan Tuhan tanpa Tuhan ciptakan sayap untuknya.

Terimakasih Ibu untuk semua keluhku  yang kau simpan, rasa sakitku yang kau tampung, ayah berutung memilikimu dan kebanggaan  anak-anakmu

#30harimenulissuratcinta

Jumat, 26 Februari 2016

>> Kamu Si Teman Hidupku Kelak

Kamu, iya kamu, siapapun kamu kelak kamu pasti telah lebih dulu menjabat tangan ayahku di depan ribuan pasukan langit dan di depan penghulu (so pasti), merapal mantra, perjanjian berat yang tertuang dalam Al Quran Karim.

Kamu, nanti, pertama kali pasti kaget dengan kelakuanku, iya, kelakuan yang mungkin seperti anak kecil. Aku yang suka ekspresif dengan semua perasaan yang aku rasa, heboh sendiri sekalipun susah, sedih, galau, kecewa.

Aku, seorang yang gelian, jadi mungkin ketika kamu menyentuhku untuk sekedar menyapa atau bertanya, aku sudah merasa "Iiihh". Kamu pasti akan menggodaku seperti teman-teman yang menggodaku untuk sekedar memegang tanganku.
Aku suka makan es krim kalau sedih, kamu bolehlah kelak membelikanku es krim tapi jangan buat aku sedih, jangan buat aku menangis. Aku mau es krim dari kamu sebagai hadiah kalau kita sedang beromantis ria. Duduklah bersamaku kita nikmati lelehan es krim bersama, kita nyatakan pada dunia, kita bahagia, bukan sedang sedih.
Kamu, kamu juga harus tahu aku itu suka bicara, tapi kalau sudah nempel bantal langsunglah tidur, pelor kata orang mah gitu. Maka nanti sebelum kita beranjak ke dunia mimpi, aku mau kita berbagi cerita, cerita yang telah kita lewati selama sehari di luar rumah atau saat kita tak bersama. Kita bicarakan mimpi dan harapan kita pula. Hiburlah aku ketika dunia tak lagi berpihak padaku, dan pujilah aku ketika aku menunjukkan sedikit mimpi yang terwujud nyata, maka kulakukan pula itu padamu.

Kamu si teman hidupku kelak, apa kamu tahu? aku punya sakit maagh, punya sakit radang tenggorokan, dan aku juga punya virus tipes yang mengendap hingga sewaktu-waktu bisa kambuh. Maka masihkah kamu mau selalu menjagaku, selalu mengingatkan agar tak jajan sembarangan. Ingatkan aku pula untuk selalu olahraga dan tidak terlalu lelah fisik dan fikirku. Maka akan kujaga pula kamu, seperti Ibumu menjagamu, begitupun aku.
Aku suka film romantis, kalau kamu suka action aku tetap menemani, kita berbagi saja, kadang waktu, kita bisa duduk manis menikmati cerita-cerita roman picisan atau di waktu lain kita bisa tegang dan berteriak bersama ketika nonton action atau fantasy. Tapi berjanjilah jangan mengajak nonton film horor, karena aku penakut, atau bisa saja kita nonton film horor tapi sembunyikan aku di balik punggungmu atau peluk aku saja.
Aku juga paling takut menyeberang jalan ketika ada tikungan atau simpang jalan, maka gandeng saja tanganku, jadilah pandu, bersikaplah sedikit angkuh karena itu adalah bahasa bahwa kamu ingin melindungiku.
Aku suka fotografi, dan aku tahu pasti kamu akan sesekali bilang "coba foto aku" maka akan aku katakan "kamu adalah object tak terjamah oleh lensa kameraku, tapi kamu adalah object terindah di lensa mataku,".

Kamu, teman hidupku kelak, aku akan katakan kepadamu bahwa aku bukan tempat singgah atau pelabuhan bila tak hendak menjadikanku satu-satunya tujuan (rumah) bagimu. Maka doaku "Ya Rabb, beri aku cinta yang pada cinta tersebut selalu ada cintaMU di dalamnya".

Untuk kamu si teman hidupku kelak

#30harimenulissuratcinta


Kamis, 25 Februari 2016

>> Tuan Timur Tengah

To           : Mr.FAJ(R)

Subject  : Tuan Timur Tengah


Ai, Mr.FAJ(R),
Ini surat ke berapa kali aku gak ingat, tapi kamu sudah membaca hampir semua isi blog-ku. Kamu bilang, "sudah aku baca dan ada beberapa yang aku ulang beberapa kali untuk dibaca". Semenarik itukah? Yang mana? Aku jadi penasaran.

Lalu kenapa ketika aku tanya, "kenapa tidak balas suratku?" Jawabmu hanya ringan, balas lewat apa? Twitter? Hiks hiks, Rasanya kalah kalau ngobrol sama kamu. "Balas via e-mail atau tulis tangan kan bisa", jawabmu hanya "oh gitu ya", ketika aku merengek ingin sebuah balasan surat.

Aaaah, rasanya percuma merayu, tetiba bukan kamu yang terkejut tapi aku sendiri yang terkejut, tetiba kamu ingin ke rumah, ingin tahu semua hal tentangku dan ingin kenal semua temanku. Aaaah lalu apa kamu memberi kesempatan aku untuk tahu tentangmu? Rasanya aku baru tahu sedikit saja, aku lebih suka tahu ada darah Jawa Tengah mengalir di kamu. Heh, Jawa Tengah itu aku, mmm kemarin kata teman sewaktu kenal kamu bilang dengan nada bercanda, "mmm sepertinya yang Jawa Tengah kamu dan yang Jawa Timur mba nda" aaakkk padahal kamu Timur Tengah, heh Tuan Timur Tengah, tetap saja begitu, kalau marah tetaplah tersenyum, karena mengerikan melihat kamu marah. 

Kejutan apa lagi yang mau kamu berikan? Bulan lalu di tengah malam kamu kasih aku cerita menguras emosi, tetiba ada cerita minta maaf dan minta kesempatan, tetiba kemarin kamu kasih aku kabar ingin ke kos, tetiba kamu kasih kabar ingin ke rumah, hari ini tetiba pagi buta kamu kasih kabar ibumu ingin ke rumah. Lalu apa tetiba suatu saat kamu buat aku berdiri kaku karena bawa penghulu di depan pintu rumah. Owh Ya Rabb, Tuan Timur Tengah ini tidak bisa ditebak jalan fikirannya.

Kamu yang selalu membuat aku terkejut, sekalipun itu kata yang sadis "Tak buat nangis lagi entar" naah kan kalimat macam apa itu, jangan bicara yang aneh, duduk saja lalu ceritakan apa yang harus kamu ceritakan, biar aku tahu semua.

Tuan Timur Tengah, merayulah pada Tuhan biar aku jatuh cinta setiap hari, kalau tidak ya bersiaplah.... #entahbersiapuntukapa ^^?


#30HariMenulisSuratCinta
#day26

Rabu, 24 Februari 2016

>> Berkawanlah tanpa Melawan

Kenapa Tuhan ciptain huruf K dan L berdekatan itu karena kelak Kawan bisa jadi Lawan atau Lawan bisa jadi Kawan.
Kenapa juga huruf B dan C berdekatan karena Benci pun bisa jadi Cinta dan rasa Cinta pun bisa menjadi Benci.
Tuhan punya caranya sendiri membolak balik hati manusia. Tuhan pula Maha Adil menciptakan rasa seimbang.

Kawan, jika ada luka maka bicarakan saja, jangan bicarakan di belakang, biar aku tak lelah dan berubah. Tentunya kamu ingin aku menjadi lebih baik, maka bicarakan disini, duduklah disampingku. Jika aku menangis maka Usap airmata ini, sebagai kawan dan jika aku tercabik emosi maka tolong jangan melawanku, jangan jadikan aku lawan. Duduklah disini kita sama tinggi sama rendah, bukan untuk merendah dan bukan untuk menunjukkan tingginya ego kita.

Kawan, kita saling melengkapi, Kita berkawan, bersahabat bukan untuk memaki atau mencaci, menjatuhkan satu sama lain. Kita berdiri bersama untuk Bisa saling bercengkrama saling memiliki, bisa gila bersama dalam ucap dan tingkah kita.

Kawan, jika kamu lelah denganku, maka bicaralah, aku dengar walau sakit, walau pedih, tak apa, asal nanti kita bisa tertawa bersama, kawan jangan takut menghakimiku, tapi dengan cara benar, dengan cara layaknya seorang sahabat.

Kawan, jika memang kita sahabat baik, maka jadilah bintang, sedangkan aku malam, kita bersama selalu walau kadang manusia tak melihat kita bersama selalu.

Kawan, tatap aku, jangan jadi Lawan, jadilah Kawan saja, jangan ubah cinta jadi benci. Biar saja sebelum L(awan) pasti selalu menjadi K(awan) dan setelah B(enci) pasti kelak ada C(inta). Berlapang dadalah, ketika aku, kawanmu, tak mampu menundukkan dunia untuk membelamu tapi kamu pasti tahu aku akan berusaha semampuku, hingga habis usia untuk selalu membelamu.

Kepada sahabat
#30harimenulissuratcinta

Sabtu, 20 Februari 2016

>> Kepada Hujan

Hei,
Ini musimmu, ya, kamu berkuasa hingga detik aku menuliskan surat ini. Kamu berkuasa. 
Kau raja atas semua...

Hei,
Kenapa kamu turun dan tak pernah "kapok" ke bumi
Diingini atau tak diingini kamu terkadang tetap saja turun ke bumi
Ada yang bersyukur dan ada yang mengumpat

Kamu,
Buat aku terkadang dingin sedingin kamu
Terkadang hangat karena alirnya sama dengan luka yang kurasa

Hujan,
Ya kamu, adamu buat suasana romantis dan Kadang syahdu
Teman kita adalah secangkir kopi hangat atau coklat hangat
Sekedar teh sederhana ramuan alam pun tak apa
Kamu tetap istimewa

Hujan, jatuh berkali-kali tapi tak pernah ingkar untuk kembali
Ini untukmu hujan, cinta itu Jatuh berkali-kali walau bukan ditempat yang sama dan seseorang yang sama tapi dia tak pernah ingkar untuk menawarkan bahagia atau luka.

Jumat, 19 Februari 2016

>> Jarak Bukan Lagi Jeda

Hai, Mas...
Mas Faj(R), masihkah kamu berpeluh dan berbagi untaian mutiara bening di matamu dengan Tuhan kita di awal Faj(R)? masihkah kamu mintakan hal yang sama? apa itu? bolehkah aku tahu?

Apa yang akan kamu lakukan esok jika pandang kita beradu tatap, hati kita penuh dengan debar syahdu? Apa cuma diam tanpa kalimat-kalimat antik yang terkadang keluar begitu saja dari mulutmu.

Katamu, " nanti.... jarak bukan lagi jeda" aaahh rupanya kamu suka kalimatku "jarak adalah jeda, tanyalah pada hati kemana berkehendak," uhuk-uhuk

Ah bagaimana jarak bukan lagi jeda, kalau rindu akan tetap berserakan tanpa tuan. Mas Faj(R), esok kita hadapi, jika debar ini masih bersemayam maka heningpun cukup. Biar nanti jarak bukan lagi jeda, maka akan ada ribuan pasukan langit mengirim doa. aamiin

#30HariMenulisSuratCinta

Kamis, 18 Februari 2016

>> Culik Aku ke KUA

Ehem, hei kamu...
Iyaaah kamuuu,
Jangan sampai aku terbawa lamunanmu, apalagi ada dalam mimpimu atau bahkan di tiap apapun yang kamu fikirkan. Aaah artinya kamu ingin aku tinggal, apa begitu?

Siang ini kegilaan apa lagi? Aaahh kita tetap Adam Hawa yang selalu ingin mendekati hal yang Memang dilarang. Syukurlah jarak membuat jeda. Rasa tersirat dalam doa. Eh apakah punya doa yang sama? Aku rasa memang benar kalimat "dekat tak ada arti jika kita tak punya doa yang sama". Maka jarak ini biar membuat lantunan doa, semogalah doa yang sama.

Hei Mr.Faj(R), apa doamu hari ini? Katamu doa untukku tak pernah jelek, selalu ada doa baik. Terimakasih kepadamu, kita tetap Adam Hawa tapi semoga kita tak lalai lalu terusir dari surga.

Dan canda tawa kita menjadi kembang, biarlah semua orang berfikiran apa, apa peduli kita. Kita hanya insan yang tak pernah mau terusir dari negeri para malaikat, surga. Jika kamu ingin aku tetap tinggal maka ada yang harus kamu tunaikan.

Darahku berdesir ketika kamu selalu bilang "jangan kabur lagi..." atau "kalau ke KUA tunggu aku...". Pun ketika kita berbincang kalau mau ada mutasi... Maka inginku pergi "culik aku culik aku".

Hehehe kamu, kita tetap ya manusia biasa, jika aku khilaf kata maka kamu yang mengingatkan. Jika khilaf bersama lalu bagaimana nanti. Culik aku ke KUA dengan caramu sendiri, dengan camput tangan Tuhan tentunya. Dengan genggaman mimpi dan harapan yang tak akan pernah usang.

Jika kita Adam Hawa , aku mau rasa terwujud dalam bentuk bukti bukan hanya ucap saja. Kata Ibu, jika kamu tak menjadi pilihan sekarang kelak kamu akan menjadi pilihan untuk lelaki terbaik. Hei, jadilah baik dan yes culik aku ke KUA ya....

#30harimenulissuratcinta
#19 

Selasa, 16 Februari 2016

>> Lelaki Hujan (part 2)

Selamat tanggal 16
Semoga selalu baik dan tetap menjadi malaikat Yang lupa bawa sayapnya, selalu.

Ya malaikat yang lupa bawa sayap, itu kamu. Aku sebut kamu begitu karena kamu memang baik. Kini kamu bukan lagi malaikatku, sudah ada dia, dia yang pula jadi malaikatmu.

Masih sukakah kamu dengan hujan? Masih sukakah dengan nasi goreng? Apa masih suka menikmati film-film di komputermu? Apa kamu masih selalu tertarik dengan teknologi? Aku suka bilang kalau "aaakk ini ku gak bisaaa, ituku gak bisaaa" dan kamu selalu ada walau Hanya by phone. 

Kamu, yang aku suka darimu adalah punggungmu. Entah kenapa setiap di belakang punggungmu aku terlindung dari hujan, dari panas, dan aku merasa terlindung dari jahatnya dunia.

Lelaki hujanku, ini sedang musim hujan, hujan Februari ini sangat Berbeda. Tak lagi ada candamu dan tak lagi ada Kalimat nyinyir pertengkaran kita.

Selamat tanggal 16
Semoga dapat sisa umur yang berkah.
Jika aku pernah jatuhkan hati padamu maka kini aku tulus mendoakan kebahagianmu. Bolehlah sesekali aku "kangen" tapi mungkin bukan padamu tapi pada moment-moment yang kita lalui bersama.
Selamat tanggal 16 lelaki hujanku, kita tetap selamanya sahabat.

#30harimenulissuratcinta

Senin, 15 Februari 2016

>> Untuk Kekasih Sahabatku

Salam kenal,

Aku ini sahabat kekasihmu, aku tidak mengenalmu, hanya tahu namamu lewat dia. Apa kamu masih dengannya? aahhh rasanya itu pertanyaan sederhana yang menyakitiku.
Kamu kenal dia sejak kapan? apa kamu tahu semua tentangnya? aaahh aku tidak begitu mengenalnya, hanya tahu beberapa hal saja. Tapi aku tahu, dia selalu tertawa jika berbincang denganku.

Kamu tahu, kekasihmu itu bahkan bilang "kangen" padaku. Aaahh aku harus bagaimana? Apa aku egois?? Katakanlah? Tapi ketika aku berusaha menghindar selalu ada yang mendekatkan. Apa dia kekasih yang baik? Apa kamu kekasih yang baik? Jika aku meminta dia padamu apa kamu akan berikan? Aaahh sejahat itukah aku?

Dia yang mencoba memberi warna mejikuhibiniu sejak beberapa bulan terakhir ini, bahkan ketika dia memberi warna abu-abu pada kisahku, aku berusaha melupakan, berusaha untuk tak pernah tau, walau pada akhirnya mungkin dia lebih memilihmu.

Hei, jika aku egois maafkanlah aku. Ini rasa seperti apa aku tak tahu. Jika aku tuangkan doa "Tuhan, jangan jauhkan dia, Tapi hilangkan saja rasa ini". Nyatanya aku tak bisa, tidak pernah bisa, maka aku meminta jika kami tertuliskan bersama maka bersamakan dengan cara baik, jika Kami tidak cukup baik untuk bersama maka pisahkan dengan cara baik pula.

Dia tidak pernah bicara sedikitpun Tentangmu, mungkin dia tahu itu akan melukaiku. Tapi aku beberapa kali bertanya tentangmu. Aaah itu sakit rasanya, seperti memegang setangkai mawar, aku mencium harumnya tapi aku pun tertusuk durinya. Jika dia berhenti berjuang untukmu maka aku ingin menunggunya di ujung jalan. Jika dia masih berjuang untukmu maka aku berhenti, tak akan aku berputar arah. Aku relakan.

Dia pernahkah bersikap Manja padamu? Apa dia juga sering mengajakmu bermain hujan. Dia suka hujan, entah karena aku yang sangat suka hujan atau memang dari dulu suka hujan.
Dia sahabatku yang ingin aku menyematkan namanya di namaku dan dia yang bilang kangen Di satu malamnya.
Jika aku terlalu egois maka maafkanlah aku, kita tidak akan pernah tahu dengan siapa kita jatuh cinta, jatuh cinta itu takdir.
Kamu, kekasih sahabatku, jika ada bonus cinta dan patah hati Diantara persahabatan kami Maka maafkanlah kami.

Minggu, 14 Februari 2016

>> Lagu Cinta untuk Negeri

Waktu di sekolah paling tidak suka dengan kegiatan di awal pagi setiap hari senin. Apalagi kalau bukan upacara. Di lapangan sekolah dengan segala macam pernak-perniknya dan segala macam bau keringat karena terpanggang sinar matahari pagi.

Yang paling sakral ketika pengibaran bendera disertai lagu kebangsaan Indonesia Raya. Tidak pernah khidmad dari hati pasti. Ingin segera selesai karena kaki pegal berdiri atau perut yang membunyikan genderang tanda minta diisi.

Kenapa sih harus ada upacara? Aaahh pertanyaan ajaib yang selalu muncul di hati setiap siswa. Sekarang kalau kerja pun masih ada acara upacara, kalau PNS di setiap tgl 17 atau ketika ada hari penting lainnya. Menghormati bendera kan gak harus dengan upacara, Aaahh itu entah pertanyaan atau pernyataan ajaib kesekian (lagi).
Mungkin jawabannya adalah sederhana, dulu waktu pengumuman kemerdekaan pejuang kita juga pertama kali upacara, salah satu pengokohan identitas bangsa.

Nah sekarang, pas kena melow gitu ya pas ada event olahraga apa gitu pas pembukaan atau pas dapat medali. Rasanya sesenggukan, apalagi pas nonton bola, di awal di putar itu lagu kebangsaan yang konon terpanjang dan paling lengkap nada dan musiknya. Atau ketika kejuaraan bulutangkis, dapat medali, mbrebes mili kalau orang Jawa bilang.

Hiduplah Tanahku Hiduplah Negeriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah Jiwanya bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Inilah lagu cinta untuk negeri, dimana setiap suara Mengagungkan cinta kepada tanah surga ini.
Setiap insan berdarah merah putih selalu bergetar melantunkannya.
Lagu cinta untuk negeri .... 

Sabtu, 13 Februari 2016

>> Di Luar Jam Kerja

Hei lelaki Faj(R),
Hari ini hari sabtu, masih saja kamu ke kantor, ini hari libur, duduklah di rumah dan menikmati pagi atau siang bersama keluarga.
Aahh pilihanmu kadang tak habis terfikir di luar kepala, hei kita punya buku "Rumah Tangga" karya Fahd Pahdepi. Maka hari ini ketika kamu di kantor dan aku duduk manis berniat untuk membaca buku ini. Kamu sudah mendahului dengan kalimat "aku belum baca"
Di halaman terdepan ada kalimat luar biasa;
Aku bangun dengan Cinta, kau rawat dengan Doa
Aaahh Jika memang kita berjodoh, memang antara aku dan kamu. Biar Tuhan menjadi pihak ketiga saja, semacam pelengkap yang memberi restu. Begitulah kalimat dari Fahd Pahdepi di salah satu halaman dalam buku Rumah Tangga. 

Ada untungnya hari ini kamu duduk manis di kantor, bisa cerita-cerita. Ini perbincangan di luar jam kerja yang sungguh di luar jam kerja. Aah aku bisa berbincang apa saja denganmu, aku merasa kamu bisa menelanjangi setiap kata dan kalimatku. Aku  kenapa? Tolong jelaskan, pun ketika semalam aku memimpikanmu. Aakk benarkan kita ini rumit, bicara saja masalah ringan lalu kenapa setiap kalimat kita sangat berat. Tapi aku suka, suka ketika ada aku di sela sibukmu. Ada aku walau jarak menjadi jeda. Aaahh hati, when i say i do maka kita telah menaklukan jarak.

Hei lelaki Faj(R), tak perlu tertawa mengejekku, marahmu tempo hari membuat mataku tak terpejam. Aaah entah untuk alasan apa, dan tetiba pagi kamu hanya sampaikan "sudah jangan dibahas" maka hari ini kita bicarakan itu, lalu kamu tertawa riang, menertawakan rasa takutku malam itu. Aaahh suka sekali kamu, iya karena hari ini kamu sendiri di kantor. Tak ada yang mendengarkan percakapan kita. Kalau ada yang lain pasti kamu tidak berani bertanya aneh-aneh atau menertawakan rasa takutku.

Lelaki Faj(R), jika kamu marah lagi, jangan diam saja, bicara saja, lebih baik kamu bicara tidak hanya diam karena  itu lebih menakutkan.
Hei, masihkah nanti kamu memintaku? Menyelipkan namamu. Lalu kenapa aku lupa, bertanya hal kecil, apa makanan kesukaanmu, minuman kesukaanmu,  apa warna favoritmu, mana yang lebih kamu suka antara malam atau siang, kenapa kamu suka hujan sama sepertikukah?karena hujan itu romantis. Aahh aku tidak tahu hal kecil kesukaanmu, kamu lupa memberitahuku.

Maka ya, kelak jika ada waktu di luar jam kerja, bicarakanlah hal itu, biar aku tahu semua, jika kelak kamu buatku menangis maka jangan lupa usap pula airmataku. Jangan bicarakan dia karena aku punya rasa cemburu, entah untuk alasan apa. Biar saja Tuhan yang meyakinkanku. Ya di luar jam kerja kita masih begitu akrab.

#yangtidakberhakcemburu
#terbangkandoakita

Jumat, 12 Februari 2016

>> Pasukan Langit



Hari ke 13 dan surat ke 3, dekat itu tak harus bersebelahan, namun ketika berjauhan mampu mengucapkan doa yang sama. Gleeekk, doa yang sama? Doa semacam apa?

Aku tertatih hingga detik aku menuliskan surat ini. Apa kamu tahu? Hei rasanya baru kemarin kita bertegur sapa lewat telepon itu pun untuk urusan kantor. Rasanya baru kemarin ya sebulan lalu kamu membuatku menangis, pun entah untuk alasan apa aku menangis. Rasanya baru kemarin kamu pun bilang mau mendaftar.

Terkadang kamu abu-abu bagiku, pun saat ini ketika kamu bicara tentang menikah. Ya Rabb, aku berdesir, tapi otakku berputar, maunya apa? Sejak sebulan kemarin aku hanya bisa menerbangkan setiap doa. Dekatkan atau jauhkan dengan cara baik. Aaakk tapi setiap melihat apapun di jalan ada namamu, setiap transaksi pula ada mengandung namamu. Ini yang terlalu siapa? Istighfarnya udah tapi tetep ngelihat. Tetap dekat sama kamu, aaaahhh. Ya Rabb.

Hei Tuan Faj(R), jika jalannya begini, kita ikuti saja, likunya, keloknya, lurusnya, terjalnya, dan biarlah pasukan langit yang mengamini doa-doa kita di awal Faj(R). Tapi sekali saja, bolehlah buat aku menangis tapi pun usap pula air mata itu. Berdirilah dan yakinkan aku bersama ribuan pasukan langit kelak. Jawabanku ada di hatimu. Kamu telah tahu sejak lama.

Kamis, 11 Februari 2016

>> Debar yang Pernah Ada

Surat #2
kepada lelaki faj(R)

Heh kamu lelaki Faj(R), apa kabar hari ini? Aku yakin kamu masih memikirkanku di sela sibukmu. Bolehkah aku lakukan hal yang sama? Entah untuk alasan apa.

Untuk segala rupa debar yang pernah ada, aku mengaku pernah ada debar itu ketika aku memikirkan namamu di ruang kosong otakku. Debar itu ada entah untuk alasan apa.

Sebenarnya apa yang ingin kamu tahu tentangku, tentang hatiku, isi kepalaku. Kamu selalu berusaha menjebak setiap kalimat yang kamu lontarkan. Hei aku sendiri tidak tahu jadi jangan menjebakku. Mau tahu apa kamu? Mungkin kamu sudah tahu.

Lelaki Faj(R), kamu, denganmu aku pandai berbicara, bercerita semua hal yang membuatku terlihat kekanakan, ups kekanakan, seperti itukah? Tapi terkadang aku dewasa, dan itu jika aku mau saja. Apa yang tidak aku ceritakan? Rasanya hampir semua, aahh aku memang sedikit terbuka jika berbincang denganmu. Bahkan kamu bisa tahu bagaimana hati dan jantung ini bekerja, jika kamu mau.
Aku sadar, sangat sadar, ada dia, kekasih birumu lalu biar saja aku tetap menjadi merah, merah yang membaur dengan darahmu. Lalu aku lupa, lupa atas luka dan nanar yang kamu toreh. Jika aku punya rasa cemburu, yakinlah aku tidak bisa menyembunyikannya secuilpun, karena hanya rasaku saja yang bisa aku lawan dan aku sembunyikan di pojok hati.

Bicaralah di tiap malam kita, karena aku tahu debar dalam jeda malammu ada Dia. Maka sampaikanlah, debar itu tak akan pernah tahu bagaimana cara berbohong sepertimu, debar itu lugu dan menyampaikannya pada sang empunya. Debar itu milik para kekasih Tuhan. Sampaikanlah. Aku lugu menanti harap.

Hei  lelaki faj(R), jika aku masih merah maka aku tetaplah merah, jangan paksakan aku menjadi birumu. Biarlah debar yang pernah ada aku simpan saja. Jika kamu harus tahu maka kamu telah tahu bahkan ketika mata ini penuh binar karena debar ini. Maka terbangkanlah ke langit, debar yang pernah kita rasa. Hei lelaki faj(R) jika aku jatuh hati, maka aku jatuhkan hati pada lelaki yang tepat, yang selalu menyebut namaNya di awal Faj(R) dan menyebutku dalam tiap tasbih doanya serta menerbangkan tiap debar ke langit.

*yangtakberhakcemburu

Rabu, 10 Februari 2016

>> Lelaki FAJ(R)



Suami istri itu bagaikan sepasang sepatu. Walau tak sama persis namun serasi. Saat berjalan tak pernah persis berdampingan, tapi tujuan sama. Walau tak pernah bisa ganti posisi namun saling melengkapai. Bila satu hilang maka yang lain tak punya arti.


Ya kalimat bijaknya seperti itu,
Perempuan dan laki-laki adalah sepasang sepatu. Kita pun sepasang sepatu, entah ditakdirkan bersama dalam sekejap (mungkin tertukar) atau selamanya bersama.

Aku tak sebaik yang kamu fikir dan bisa apa aku jika ada luka tergores entah karena inginku sendiri atau tanpa sadarku. Semenjak detik dimana ada dia, seseorang yang kamu sebut kekasih maka aku diam. Entah menyimpan apa di hati aku, tapi hanya itu yang bisa aku lakukan. Bisa apa? Kita jauh tak saling tatap, mau memukul? Mencaci atau memaki atau menghujam jantungmu dengan sebilah belati, aaahh aku rasa itu kejam. Aku tak terlalu mengenalmu, bisa apa aku?

Sudah lama saling kenal tapi siapa kita? Aahh aku rasa menyebut kata kita saja itu aneh. Aku selalu bertanya kenapa harus ada ikhlas, apa yang aku lepaskan? Apa itu bentuk cemburuku? Aahh aku menyangkalnya penuh. Aku sendiri tak mengerti apa ini.

Kamu, kenapa tak berkata jujur? Ahh bukan salah kita, salah keadaan. Tapi aku suka, Tuhan sudah mengingatkan, betapa dia cemburu jika aku menjauh dariNya. Pertemuan itu mungkin awal dari rasa cemburuNya. Maka aku selipkan doa, sungguh jika aku kelak menjauh maka aku doakan bahagiamu dengan tulus. Sungguh.

Kini semenjak ada kekasihmu itu, aku lebih suka mengadu pada Tuhan, merayunya, menjatuhkan hatiku padaNya. Kelak jika aku sebut namamu maka itu perjuanganku dalam doa.

Kamu lelaki Faj(R), pejuang subuh, pejuang hati, maka berjuanglah demi dia, siapapun dia yang kamu pilih, dia adalah seseorang yang pantas ada di hatimu. Maka kelak jika aku mengaku jatuh, maka aku jatuhkan hati pada lelaki yang tepat, yang selalu menyebut namaNya di awal Faj(R) dan menyebutku dalam tiap tasbih doanya.


*yangtakberhakcemburu